bukan pada
hadirmu,
untuk apa menyapa
bila kata kita menguap di udara,
pada pagi hari yang tersinari bias mentari
kaca-kaca jendela memantulkan bayanganmu,
untuk apa menyapa
bila kata kita menguap di udara,
pada pagi hari yang tersinari bias mentari
kaca-kaca jendela memantulkan bayanganmu,
boleh pergi saja,
hadirmu sudah tak ada,
bila sudah mengerti,
langkahkan kakimu,
lalu ketuklah ruang-ruang kosong itu,
aku pasti ada di sana,
hilang, tak berarti hilang,
kita mungkin hanya mengenang
tertipu perasaan,
yang tak pernah kita tahu ujungnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar? Boleeeh___